Masih kau ingat hari - hari yang berjalan
Yang kita iringi dengan nafas terburu
Sebagai tanda kita pernah bersama
Lalu kau kunjungi aku lewat sebuah mimpi ngeri
Aku tak takut sayang
Sekarang dengarkanlah gemuruh hati ini
Yang meniru petir di siang itu
Maaf bila aku tak sempat menyebut namamu di mimpi itu
Tak usah memarahiku
Petirku lebih keras dari murkamu
Sejak dawai perpisahan kita petik
Ku tahu itu bukan titik
Kita hanya menunda bisik
Mencoba tisik rasa - rasa hampa
Tentang mimpi yang kau susupi itu
Lain kali
Datanglah dengan mengucap salam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar